Jakarta Mati Lampu eh Mati Listrik

By sitarahmahdewi - August 05, 2019

Ilustrasi (Pixabay)


Sebenarnya mati lampu listrik di negara tercinta Indonesia ini adalah hal yang lumrah dan biasa. Di kota asal saya, Yogyakarta, mati lampu listrik kerap terjadi dan lama waktunya bisa >6 jam. Sejak saya merantau ke Jakarta satu tahun silam, saya tidak pernah tuh merasakan mati lampu listrik. Eh pas kepikiran kaya gitu, beneran deh mati lampu listrik. Kalau ada pepatah "Mulutmu, harimaumu!" memang benar adanya, jadi hati-hatilah saat berucap. 


Di hari Minggu santai yang emang dijatah buat leyeh-leyeh eh tiba-tiba kejadian deh mati lampu listrik, sekitar jam 11.45 WIB. Saya gelagapan karena waktu itu saya sedang order makanan dan otomatis koneksi internet terputus (pakai WiFi soalnya). Beruntung makanan saya tiba dengan selamat sampai tujuan. Setelah perut kenyang, baru deh kepikiran mau ngapain ya sembari menunggu nyalanya listrik. FYI, kejadian ini langsung heboh di dunia maya dan sempat trending di twitter. Ternyata mati lampu listrik nya se-Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa Barat. 


Sebelum mati gaya di kosan, saya bersama teman memutuskan pergi ke Sarinah untuk menghabiskan waktu mengisi daya baterai handphone dan laptop. Saya membawa buku Dan Brown - The Origin dengan harapan menambah halaman yang sudah dibaca sejak dibeli setahun yang lalu. Sarinah di hari itu ramai sekali , mungkin banyak orang berpikir hal yang sama untuk mengungsi sekadar terhubung dengan dunia maya ataupun mengisi daya baterai gadget. 


Menjelang petang, saya dan teman-teman berjalan kaki ke arah Sabang untuk makan malam. Kami tetap makan dengan lahap tuh walau dengan penerangan yang minim. Setelah candle light dinner ala-ala dan menunaikan ibadah sholat maghrib, kami jalan tanpa arah hingga Monas. Ternyata ujung monas pun mati lampu sehingga kami dengan randomnya naik bus dan turun di GBK. Lucunya pas turun dari bus, ada rombongan anak muda yang ternyata sama-sama gabutnya seperti kami naik bus tanpa tujuan. Saya usul untuk turun di GBK barangkali ada keramaian dan berharap JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) menyala dengan memakai genset eh ternyata ya sama aja mati juga listriknya lampunya. Biar ga mubazir tenaga dan waktu, kami mengabadikan momen ini dengan berfoto ria dalam kegelapan dengan sedikit cahaya dari kendaraan yang lewat di bawah kami.




Jembatan Penyeberangan Orang GBK ketika mati lampu



Setelah beberapa kali foto, akhirnya lampunya listriknya nyala. 



Nah kalau nyala kan fotonya jadi bagus kayak postingan orang-orang di sosmed


Waktu tak terasa sudah menunjukkan ke angka 9 malam, kami pun pulang dengan menggunakan busway yang ternyata di hari itu tidak dipungut biaya alias gratis. Yeee tau gitu kan hop on hop off aja muterin Jakarta dengan bus >,<  

Kejadian ini membuat saya tersadar akan pentingnya kebutuhan listrik di kehidupan kita sehari-hari. Gak kebayang deh gimana nasib saudara kita yang tinggal di wilayah yang masih belum tersuplai aliran listrik 24 jam dalam sehari, atau bahkan masih ada yang belum memakai listrik sama sekali. Semoga ke depannya lndonesia bebas mati listik dan bisa membangun pembangkit listrik lainnya yang lebih ramah lingkungan. Tapi kapan ya ?   

  • Share:

You Might Also Like

0 comments