Second Chance Did Happen

By sitarahmahdewi - December 25, 2019

"Sometimes all you need is a second chance, because time wasn't ready for the first one" 
by Anonymous


Pepatah di atas cocok sekali menggambarkan bagaimana akhirnya saya bisa bergabung ke perusahaan Telkom Indonesia. Yap, akhirnya keinginan ini bisa tercapai setelah kali kedua saya mendaftar ke perusahaan ini. Kali pertama yaitu sewaktu fresh graduate sekitar tahun 2016, saya mendaftar rekrutmen Great People Trainee Program - Sumber Web Rekrut Gelombang II. Baru kali itu saya super degdegan tiap ada pengumuman lolos per tahapnya, bahkan ketika lolos seleksi administrasi girangnya bukan main. Bukan apa-apa, Telkom merupakan impian perusahaan bagi jutaan sarjana di Indonesia termasuk juga saya. Jadi untuk bisa lolos dari satu tahap ke tahapan berikutnya merupakan suatu keberhasilan tersendiri. Namun sayangnya saya terhenti di Online Test Tahap I.  


Karena nama saya tercatat di database pelamar, saya sering mendapatkan notifikasi email dari Telkom mengenai lowongan pekerjaan yang sedang dibuka. Sempat ingin mendaftar GPTP Batch IX namun tidak jadi karena kendala batasan usia untuk pelamar S1. Singkat cerita, saya akhirnya bekerja di berbagai perusahaan dan terakhir bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi yang merupakan salah satu kompetitor dari Telkomsel. Saat bekerja di perusahaan telekomunikasi inilah, saya membulatkan tekad agar bisa bekerja di Telkom dan dapat memberi kontribusi untuk kemajuan telekomunikasi negeri ini.

Akhirnya kesempatan itu datang melalui Program Perekrutan Bersama BUMN yang diadakan oleh FHCI BUMN. Berbeda dengan GPTP, program perekrutan yang dibuka pada tanggal 3 Maret 2019 ini terbilang cukup istimewa karena kualifikasi pendidikan pelamar tidak terbatas pada lulusan S1 dan S2 namun terdapat juga lowongan untuk lulusan SMA, Diploma, dan juga untuk penyandang disabilitas. Maka dari itu jalur pelamar dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu jalur disabilitas, jalur reguler, serta jalur KTI untuk pelamar yang berasal dari kawasan timur Indonesia. Selain itu batasan usia maksimal pelamar cukup besar. Data batas usia maksimal seperti dikutip melalui akun instagram fhci @forumhumancapitalindonesia yakni sebagai berikut :



Seleksi dibagi menjadi 2 tahapan yaitu seleksi umum oleh FHCI-BUMN dan seleksi pada instansi yang dipilih oleh pelamar (pelamar diberi 3 pilihan instansi BUMN). Tahap pertama oleh FHCI-BUMN dimulai dengan seleksi berkas/administrasi. Selanjutnya ada Tes Assesment Online dan Tes Kemampuan Dasar yang dilakukan secara online serta masing-masing ada sistem gugur di dalamnya. 

Nah di sinilah keajaiban Tuhan itu datang dan kesempatan kedua itu nyata adanya.
Di tahapan Tes Kemampuan Dasar ini saya dinyatakan TIDAK LOLOS. Karena tidak lolos maka saya tidak bisa melanjutkan ke tahapan kedua di instansi pilihan (pilihan saya tentunya TELKOM). Saya ingat betul pengumuman ini dikeluarkan saat bulan Ramadhan dan ketika itu saya sedang mudik ke kampung halaman, Jogja. Saat itu saya merasa sedih dan sedikit kecewa terhadap diri saya sendiri karena saya berpikir ini lah last chance saya untuk bisa bergabung ke Telkom. Kesedihan itu juga terpampang nyata di raut wajah kedua orang tua saya walaupun begitu mereka menghibur saya dan memberi dukungan untuk pantang menyerah. 

Entah ini berkat doa kedua orang tua atau memang takdir Tuhan, pada hari Jumat sore di akhir bulan Mei 2019 menjelang buka puasa tiba-tiba ada notifikasi email dari rekrutmen telkom yang menyatakan saya lolos tahap TKD dan berhak mengikuti tahapan selanjutnya. Lagi-lagi tagline Thank God It's Friday #TGIF benar-benar bermakna di hati saya.



Kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan dan saya berjanji pada diri saya untuk menjalani tahap-tahap berikutnya lebih maksimal lagi, begitulah ucap saya di dalam hati setelah membaca isi email tersebut. Alhamdulillah berkat usaha maksimal, doa orang tua, dan atas izin Allah saya dinyatakan lolos tahap akhir. Sampai tahap ini saja rasanya seperti mimpi, tapi perjuangan belum usai sampai di sini. Selanjutnya masih ada Psikotest, Interview ( Personal Quality-Culture dan Bidang), dan terakhir Medical Checkup.


Semua proses seleksi yang panjang dan menguras tenaga, pikiran, dan waktu ini akhirnya sudah saya lalui dan tinggal menunggu pengumuman akhir. Sempat ada drama pengunduran waktu pengumuman dan bolak-balik buka telegram memantau apakah hilal pengumuman sudah nampak atau belum. Karena kondisi fisik yang lelah setelah seharian bekerja dan capek menunggu pengumuman yang tidak kunjung datang, saya akhirnya memilih tidur dan pasrah saja. Pagi harinya tepat tanggal 1 Agustus 2019 saya terbangun untuk menunaikan solat subuh berharap ada kabar baik mengenai pengumumannya. Selesai solat, buru-buru saya cek telegram yang ramai dan ternyata pengumuman sudah keluar. Saya dengan hati pasrah sepasrah-pasrahnya login ke website rekrutmenbersama.fhcibumn.com dan melihat .....


Alhamdulillah ....

Pengalaman ini merupakan pengalaman yang tidak dapat saya lupakan mengingat perekrutan bersama ini baru diadakan untuk pertama kalinya. Kalau biasanya pelamar bisa "belajar" tes dari internet ataupun membaca pengalaman orang lain melalui blog, kali ini saya dan pelamar lainnya benar-benar clueless dalam menjalani perekrutan ini. Belum lagi saya harus bolak-balik izin tidak bekerja dan tahapan tes yang terbilang cukup lama prosesnya, dari bulan Maret hingga Agustus. Walaupun melelahkan dan memakan waktu yang lama, banyak sekali keseruan selama mengikuti perekrutan ini. Saya berkesempatan mengenal lebih banyak orang sekaligus menambah follower  teman. Saya tidak menganggap pelamar lain sebagai musuh tapi sebagai kawan makanya saya sangat enjoy ngobrol dan sharing saat menunggu giliran tes. Ada juga kejadian lucu saat tahapan Medical Check Up saya diperiksa oleh teman saya sendiri, Dr. Rinta, teman saya sewkatu SMA dulu. Sungguh sempit sekali dunia ini. 

Walaupun perekrutan ini berkesan namun menurut saya masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki jika ke depannya FHCI akan membuka perekrutan bersama kembali. Kejadian seperti informasi yang simpang siur beredar dari berbagai sumber, web yang down ketika diakses sewaktu mengerjakan online test, hingga timeline waktu yang bisa berubah tiap saat harapannya tidak akan terulang lagi di perekrutan FHCI mendatang.

Saya baru tahu kalau ternyata pelamar yang lolos perekrutan FHCI-BUMN ini dinyatakan sebagai Great People Trainee Program Batch X. Sungguh tidak disangka, keinginan saya untuk bergabung GPTP dulu ternyata bukan tidak jadi melainkan ditunda hingga waktu yang hanya Tuhan yang tahu. Jadi buat kalian yang sedang mencari pekerjaan, jangan menyerah untuk menggapai impian karir kalian. Walau jalannya berliku-liku dan tidak mudah, tetap semangat dan berusaha sebaik mungkin. Jangan lupa untuk selalu berdoa, mintalah restu ke orang tua kalian ya. Saya juga mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan ini kalau bukan berkat doa mereka.

Sebagai penyemangat, saya kasih nih kalimat motivasi favorit saya ...


"Impian harus menyala dengan apa pun yang kita miliki. 
Meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun itu retak-retak"
by Iwan Setyawan, Penulis 9 Summers 10 Autumns

Terima kasih banyak untuk www.rekrutmen.telkom.co.id yang telah memberi saya the second chance, believe me you won't regret it. 


PS:
Tulisan ini selain menjadi salah satu dari chit chat di blog ini, juga saya daftarkan di event blog competition yang diadakan oleh www.instagram.com/livingintelkom. Wish me luck ! Fighting !






  • Share:

You Might Also Like

0 comments