Backpacker to Singapore Day 2

By sitarahmahdewi - November 06, 2016

Udah baca Backpacker to Singapore day 1? Menyedihkan emang, perjalanan hari pertama tapi udah bikin badan loyo dan lelah. Sebelum tidur, kami kompak berbalsem dan membalur minyak kayu putih ke badan terutama kaki agar esok bisa lebih fit. Masa bodoh sama bule di bawah bunk bed yang tidak suka dengan wewangian ini. Paginya kami langsung sarapan sehabis bangun tidur. Oya kalau nginap di hostel dan sudah termasuk sarapan, kita ambil sendiri sarapan yang udah disiapkan dari pihak hostel dan cuci peralatan makan sendiri. Setelah berpakaian rapi, kami siap memulai petualangan di hari kedua ini. Ceile. 


Tujuan kami hari ini yaitu ke Chinatown, Bugis Street, menikmati pertunjukan musikal Song of the Sea di kawasan Sentosa Island, dan yang terakhir adalah Garden by The Bay. Ketahuan banget kan dari dua destinasi hari ini, yak kita mau belanja ! Para pedagang Chinatown dengan sigap menyambut wisatawan Indonesia menawarkan dagangannya dalam bahasa Indonesia. Bagaimana tidak, wisatawan Indonesia lah yang sering membawa keuntungan bagi bisnis mereka karena budaya oleh-oleh negara kita. Transportasi yang kami gunakan di hari kedua ini adalah MRT. Sebenernya untuk ke stasiun MRTnya lebih jauh tapi keuntungannya ada kembalian kalau uangnya besar. Di bugis street banyak jajanan pasar menggugah selera, namun karena tidak terjamin kehalalannya, kami urungkan niat untuk membeli. Favorit saya adalah minuman serba 1 SGD di dekat pintu keluar Bugis. Saya paling suka minuman Kiwinya. Enak dan seger banget. Di dekat McD Bugis, kami menemukan sebuah tempat makan yang ditempel stiker halal di bagian kaca depan. Menu yang ditawarkan yaitu nasi lemak, rasanya enak dan yang paling penting harganya pas banget di kantong. 



Ini nih menu nasi lemak andalan tempat makan ini. Rasanya sih kayak nasi uduk , yang bikin nikmat harganya terjangkau hehehe



Setelah perut kenyang, kami segera mencari masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. Saya lupa nama masjidnya tapi sepertinya berada di kawasan pemukiman orang Arab. Masjidnya cukup megah dan banyak wisatawan terutama non muslim yang berkunjung untuk melihat dan mempelajari bangunan tersebut.



Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sentosa Island via Vivocity Center. Di lantai teratas bangunan ini, terdapat monorail dengan tujuan Sentosa. Kami turun di Pantai Siloso karena tujuan kami untuk menonton pertunjukan musikal Song of the Sea. Setelah membeli tiket, kami beristirahat dan menanti sunset di pinggir pantai. Pantainya memang kalah keren sama pantai di Indonesia tapi kebersihannya patut diacungi jempol. Two thumbs up! 



Salah satu pantai di Singapura



Pertunjukan dimulai sekitar pukul 7 pm, tapi penonton sudah memadati area pertunjukan. Bahkan kami dapat tempat di bagian belakang dan pinggir arena bukan di tengah-tengah. Gila penontonnya banyak banget dan tribun untuk penontonnya memang luas. Pertunjukan Song of the Sea ini meupakan pertunjukan musikal dipadukan dengan pertunjukan air mancur yang canggih beserta efek 3D hasil dari pancuran airnya itu. 



Pertunjukan Song of The Sea yang wajib ditonton



Pokoknya keren banget, anak-anak sampai orang dewasa bisa menikmati pertunjukan ini. Untuk kembali ke Vivocity Center tersedia bus gratis, tapi harus siap-siap antri karena banyak pengunjung yang juga memanfaatkan fasilitas ini. Kami kemudian menggunakan MRT menuju Garden by the Bay. Di dekat Garden by the Bay, kami terpana melihat bangunan hotel yang merupakan landmark dari Singapore. Tahu kan yang saya maksud, hotel dengan bagian atasnya seperti kapal yang memang merupakan kolam renang dengan pemandangan skyline kota Singapore. Garden by the Bay adalah salah satu landmark Singapore dimana bangunannya menyerupai pohon. Pemandangannya cakep banget karena bagai pohon yang nyala dalam gelap walau kalau malam memang susah untuk mengambil gambar dengan kualitas bagus. 



Garden by The Bay di malam hari



Karena MRT akan tutup sekitar pukul 10 malam, maka kami berlarian bergegas menuju stasiunnya yang letaknya lumayan jauh. Sesampainya di hostel, kami mulai packing di atas bunk bed masing-masing dengan perlahan karena takut bunyi tas plastik belanjaan kami mengganggu penghuni hostel lainnya. Saran saya sih kalau mau traveling ke Singapore dan menggunakan transportasi publiknya, lebih praktis menggunakan kartu EZ Link karena ga perlu nyiapin uang receh dan bisa buat naik bus ataupun MRT. 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments